Powered By Blogger

Saturday, November 20, 2010

A winner is not usually an intelligent person

A winner is someone who can face their life wisely. Being a winner is not always related to receiving a prize or an award. Tobe a winner is not always about compete with other. I don’t agree with the statement that a winner is usually an intelligent person. For me, being a winner is not just about intelegency, but it is about mentally side. To win our life, the key is being honest with ourself.
There are three things that can make us to be winner. First, become a winner is about being responsible with our act. Whatever we have done, it will give the result. A winner is usually accept the result, no matter what. And intelligent people is not always have it.

Second, the winner is someone who can find their inherent gift and make their own goals. If we find what we good at, we can make a plan for our life. We can develop our creativity everyday. Someone who have bad inntelegency also can pursue their dreams, if they try harder than the intelligent ones.

Third, as a human, we usually face problems, but a winner can adapt it. They don’t take the blame if something happen in their life. They just try to accept them. Because the problem can be solved if we can accept and make an act to make it right.

So, it is clear that a winner is not usually an intelligent people. Because to winning a hard life is not just need an intelligency, but it more about an attitude. A good attitude will make everything in our life better, and we can see a problem as a corrective feed back.

(please give me a critic or comment if thereis wrong grammar)

Friday, October 1, 2010

Akhir dari sebuah penantian

Lama kumenunggu sebuah jawaban dari sebuah penantian. Ya atau tidak. Dan hari ini…Sebuah jawaban kudapat…tak ada yang kusesali. Bagiku semua yang sudah kualami itu pengalaman yang berharga. Aku menikmati rasa sakit ini…rasa sakit karena sesuatu yang bertolak belakang dengan harapan. Tapi dibalik semua, aku menemukan damai… teman-temanku teman terhebat.you know?? Masih bisa senyum sampai detik ini Cuma karena mereka…
Tidak ada yang salah bagiku, aku,kamu,atau mereka. Semua menjalani perannya sendiri-sendiri… Saling belajar,belajar bertindak,belajar menggunakan hati untuk melangkah lebih jauh.
“kasih itu murah hati”

"Kasih itu tidak memberi paksaan."

Pukul 23.14
Ditulis setelah melewati hari yang cukup melelahkan.

Wednesday, July 21, 2010

Jakarta fair and Jakarta book fair 2010

Dari Bogor aku memutuskan untuk ke tempat saudara perempuanku yang kerja di Jakarta, di daerah pejompongan. Di Jakarta aku mengunjungi dua event yang berbeda,semuanya dalam rangka ulang tahun jakarta, Pekan Raya Jakarta dan Pesta Buku Jakarta 2010. Dua event yang sangat berbeda, tapi dua-duanya tetap menyenangkan dengan kelebihannya masing-masing. Di PRJ, barang-barang yang di tawarkan sangat beragam—dari mulai snack, produk rumah tangga sampai alat-alat elektronik. Dan juga ada wahana-wahana mini yang lebih cocok untuk anak-anak. Semua makanan tersedia disini mulai fast food sampai makanan tradisional betawi, kerak telor__semua itu di singkat menjadi satu kata---komplit---. Tapi ada satu kekurangannya, sangat membuat tidak nyaman, yaitu masalah tempat sholat. Seperti terlihat di foto di bawah, penyelenggara tidak mempersiapkan tempat sholat yang memadai,jadi pengunjung yang tidak kebagian te,pat sholat, melakukannya di ruangan-ruangan yang tidak dipakai. Para pengunjung terpaksa wudhu di wastafel, jadi pas cuci kaki, kakinya di basuh di wastafel, baru pertama kali liat beginian. Semoga hal seperti ini tidak terjadi pada event-event selanjutnya.

Event yang kedua adalah Pesta Buku Jakarta 2010 di Istora Senayan. Karena hari sebelumnya pergi ke PRJ dimana tiap stand punya musik sendiri-sendiri, begitu masuk istora, rasanya lengang banget. Meskipun lumayan banyak pengunjungnya, tapi semua tenang. Pengunjung sibuk melihat-lihat dan memilih buku.
Buku-buku lumayan lengkap ada di sini, dan tentunya selalu ada diskon, harganya jadi lebih murah dari yang di toko buku karena dari Penerbit dan distributor langsung. Untuk yang suka komik-komik langka, ada juga loh stand nya. Pokoknya yang suka baca buku pasti senang datang kesini. Dan juga penulis-penulis biasanya mengunjungi pesta buku ini. Sayang sekali aku tidak bertemu satu pun. Disini tadinya aku ingin hunting buku-buku yang lumayan berisi. Tapi sayang, aku belum sarching nama-nama penerbit yang menerbitkan buku seperti : kata,waktu(Goenawan Mohammad) Catatan Pinggir (Goenawan Mohammad) Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono). Dapat buku yang lumayan bagus sih, karena emang udah di target buku yang satu ini. Novel rahim karangan fahd djibran. Dari harga normal 60.000, aku mendapatkan diskon 20 %. (lumayan kan?).. Buku-buku lain nya adalah Pillow talk-Christian Simamora, Rain Affair-Clara Canceriana, Ziarah angin-sajak pilihan Riau Pos 2009,The outsider(sang pemberontak)-Albert Camus.

Bagaimana menurutmu dua event tersebut?Berminat mengunjunginya?


Jakarta fair 2010








Jakarta book fair

Thursday, July 15, 2010

Journey to bogor

Liburan dari semester genap ke ganjil memang selalu lebih lama, dan liburan kali ini aku bebas dari kejenuhan yang biasanya menghinggap selama liburan. Betapa senangnya diriku waktu mendapat ajakan dari
Dinar

untuk main ke bogor. Persiapan juga Cuma 1 minggu, langsung aja heboh ngebayangin berjalan kesana-kemari. Maklum…belum pernah kesana.

Bogor itu kota hujan, tapi bersyukur pas kami ada di Bogor, predikat kota hujan sedang pindah ke Lampung.Cerita backpaker wannabe pun dimulai tanggal 23 juni, Perjalanan ke Bogor kami tempuh dengan NAIK DAMRI. Itu kenapa aku menyebutnya backpaker wannabe, emang ada backpaker naik damri?? Namanya juga wannabe. Tadinya berniat naik bus biasa dan transit di bakauheni dan merak, tapi mengingat kami nggak tau mana-mana, jadi milih cari aman saja. Dan alasan lain adalah karena kami ingin sekali naik kereta api. Banyak sekali orang diluar sana yang sudah sangat biasa naik angkutan umum itu, tapi di lampung kami nggak pernah tuh naik kereta api. (SSt..ini juga gara-gara tergila-gila dengan kisah petualangan 5 orang sahabat di novelnya Donny Dhirgantoro—5cm) Begitu sampai di Gambir jam 5 pagi, kami sholat dan beli tiket pakuan express. Kenapa pilih pakuan ekspress?? Karena setelah browsing berhari-hari, kereta yang nyaman dan cepat itu ya pakuan. Ternyata benar, kereta pakuan di jadwalkan berangkat pukul 7.15. Dan tepat waktu, kereta datang, tadinya kami sempat salah naik kereta, untung saja sadar. Hah..terlihat sekali kami ini nggak tau apa-apa, tapi kami beruntung, orang yang kami temui adalah orang-orang baik. Itu makanya ku bilang, sebenarnya orang baik itu banyak. Tapi juga harus tetap waspada bukan??

Dengan beli Tiket Pakuan ekspress yang harganya Rp. 11.000 sudah cukup cepat sampai di stasiun bogor yaitu sekitar 45 menit, ini berbeda kalau kita naik kereta ekonomi yang tiketnya hanya Rp 2500,kalau ac ekonomi harga tiketnya Rp.5.500. Tinggal pilih sesuai isi kantong kita. Beda pakuan ekspress dengan ac ekonomi baru aku tau setelah main ke jakarta beberapa hari kemudian saat ke PRJ 2010. Kalau ac ekonomi, keretanya berhenti di tiap stasiun-stasiun kecil, kalau pakuan, langsung berhenti di stasiun bogor. Pagi itu kereta ternyata sepi, mungkin karena kami melawan arus, kebanyakan penumpang datang dari Bogor ke Jakarta.







Begitu sampai di stasiun Bogor yang bangunannya masih arsitektur belanda, langsung deh foto-foto. Sindrom narsis akut tetep belum hilang. Tujuan kami di Tanah baru kec. Bogor, sesuai petunjuk, naik angkot 05, berhenti di swalayan ada, di situ bakal di jemput sama ning, temen sma dinar yang kuliah di AKA. Ning itu orangnya ramah, intinya enak bergaul dengan dia, dia suka bercerita panjang lebar dengan dinar, seperti kawan lama yang lama tak bertemu (emang iya). That was our journey to bogor. Dan hari itu, dari pagi sampai sore di isi dengan tidur-dan tidur. Mengisi energi untuk hari berikutnya.

Apa kalian pernah melakukan perjalanan ke Bogor juga?

Sunday, July 11, 2010

Mencari Tepi Langit (Review)





Pengarang : Fauzan Mukrim
Harga : Rp.37.500
Tebal : 284 halaman
Penerbit : Gagasmedia

Novel ini menceritakan tentang Senja yang berprofesi menjadi seorang jurnalis yang bertemu dengan seorang wanita bernama Horizon santi yang mencari orang tua kandungnya setelah ia tahu bahwa keluarga yang tinggal bersamanya tidak punya ikatan pertalian darah dengannya. Santi entah bagaimana, percaya bahwa Senja adalah orang yang bisa dia andalkan. Dan kisah pencarian itu dimulai dengan bermodal kepercayaan Santi pada Senja.

Buku ini cukup menarik jalan ceritanya, kita akan disodorkan pemikiran-pemikiran yang mungkin akan membuat kita mengetahui sedikit tentang dunia seorang jurnalis. Penulis buku ini yang juga seorang wartawan memberikan gambaran tentang kehidupan yang digelutinya. Dalam beberapa bab, kita akan menemukan istilah-istilah jurnalistik dan juga memperoleh informasi tentang beberapa peristiwa seperti Tsunami yang terjadi di aceh pada tahun 2004.
Selamat membaca.

Hanya satu jalan yang tak bisa kau tempuh, hanya tepian langit.

Salam hangat,
Hujan

Review Novel Rahim ( Sebuah Dongeng Kehidupan)




Pengarang : Fahd Djibran
Harga : Rp. 60.000
Tebal : 316 Halaman
Penerbit : Goodfaith

Rahim adalah sebuah novel tentang sebuah dongeng kehidupan yang ditulis oleh Fahd Djibran, nama pena dari Fahd pahdepie. Dalam novel pertamanya ini, kita akan menemui tokoh-tokoh seperti Dakka Madakka, seorang Pengabar Berita dari Alam Rahim yang berasal dari kota Ura. Dia akan menceritakan apa yang kita alami di alam Rahim mulai dari embrio sampai berusia 9 bulan. Selain Dakka madakka,kita juga akan menemui tokoh-tokoh seperti ikan mas yang jadi koki, nenek olav dan juga Mahavatara. Semua dari mereka akan memberi kita pesan dan pelajaran yang sangat penting untuk bekal kita di Alam dunia, tapi sekarang ini banyak yang melupakan nasihat-nasihat mereka.
Apa kau tahu bahwa kini ada 42 juta kasus aborsi terjadi setiap tahun, itu sekitar 115.000 peristiwa aborsi setiap harinya di seluruh dunia. Tak tahukah para calon orang tua itu, kalau bayi mereka itu sangat berharga. Tidak semua orang bisa memiliki kesempatan untuk memilikinya bukan?? Bayi yang tidak tahu apa-apa, tidak punya pilihan untuk berada di rahim siapa, itu sudah di catat dalam Buku Besar Bukan??

Apa kau tahu, alam dunia juga merupakan rahim semesta, kita berproses disini dan di tuntut untuk matang dan nantinya akan mengalami peralihan ke alam lain, ingatlah semua pelajaran yang kau dapat di alam rahim kawan??

Novel ini akan membuat kita berpikir ulang dan lebih menghargai hidup. Ada saat-saat dimana kita akan terenyuh dengan cerita tentang ayah dan tentang ibu, kita akan teringat segala kesalahan-kesalahan kita pada dua orang yang paling mencintai kita.

Buku jenis ini memang masih sangat jarang di tulis oleh penulis indonesia, sehingga novel ini sangat terasa keunikannya. Buku ini akan membuat kita larut di dalamnya. Bahasa yang digunakan untuk menggambarkan setiap kejadian sangat pas,terkadang kalimat-kalimatnya akan membuat kening kita berkerut dan membuat kita tertawa. Selamat membaca,dan apabila kalian menemukan kebaikan dalam buku ini, dan merasa cukup terkesan, Teruskan kebaikan ini..  (begitu pesan fahd)

3.8 dari 5 bintang

Salam hangat,
Hujan

Thursday, June 17, 2010

Cinta diam-diam pada seseorang yang menyimpan cintanya juga dengan diam-diam

--Tulisan ini terinspirasi dari buku ke lima raditya dika pada chapter pertama ( Orang Yang Jatuh Cinta Diam-Diam)--

Punya cinta yang di simpan diam-diam seperti menyimpan bom yang siap meledak saat kau sudah tak tahan ingin dia tahu. Saat kau sangat rindu padanya, kau Cuma bisa menjerit sekeras-kerasnya, kadang jeritan itu juga tidak bisa keluar dari mulutmu. Mulutmu terkatup, tapi hatimu sudah teriak keras-keras. Teriakan yang hanya menggema dan bergemuruh di hati.

Cinta diam-diam seperti mengunci mati ruang gerakmu. Membuatmu tak bisa bergerak maju untuk menjadi lebih dekat dengannya, juga tidak bisa beranjak pergi karena kau belum mampu melepas perasaanmu sendiri.

Mungkin Ini akan lebih mudah jika kau tau sebenarnya siapa orang yang ada di hatinya, karena dengan tau siapa yang ada di hatinya, jika memang benar bukan kita, Mungkin kita akan berusaha mengikhlaskan nya dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya melihatnya bahagia, akan menjadi sedikit lebih nyaman ketimbang sebuah ketidakpastian. Keikhlasan mungkin jalan satu-satunya saat kenyataan tidak sama dengan harapan.

Mencintai orang dengan diam-diam pada seseorang yang juga menyimpan cintanya diam-diam, entah pada siapa, yang hanya bisa dilakukan ada hanya berdoa dan berharap.

Aku berusaha mencintai ketidak pastian, karena ketidak pastian membuat harapan itu ada.

--Terimakasih pada semua sahabat yang mampu memberikan sudut pandang yang berkali-kali membuatku bisa melihat sesuatu dari sudut pandang lain, especially for dinar--

Tarot?? I know me…

Pernah kalian dibaca kepribadiannya dengan kartu tarot??

Aku pernah meminta salah satu teman untuk membaca kepribadianku—dia adalah si endriyan sumaili-(tak apa sebut merk.. haha)

Dari hal tersebut, ternyata dapat disimpulkan, ternyata aku tidak butuh tarot. Karena hal-hal yang dia katakan adalah pemikiranku, apa yang aku rasakan saat itu. Dari kejadian itu, kini aku makin yakin, kalau kamu ,aku, kita sebenarnya tak perlu tau apa yang akan terjadi atau apapun yang ingin kau tau dengan hal-hal seperti itu. Yang kita butuhkan adalah percaya bahwa sesuatu yang indah itu akan terjadi tepat pada waktunya. Allah will gives the best for us. Cukup kenali dirimu sendiri. Karena jika kau mengenali diri sendiri, kau akan yakin dengan apa yang kau mimpikan.



Tuesday, April 27, 2010

TERANTUK BATU

Aku butuh terantuk batu.
Karena dengan begitu, aku belajar
Dengan begitu aku berpikir ulang
Dan dengan begitu aku mempertanyakan banyak hal yang ada dalam diriku
Dengan begitu aku mampu menaklukan diriku sendiri
Dan juga mengenal aku dengan lebih baik

Tekanan dari luar yang dirasa berat oleh seseorang, biasanya mendorong seseorang tersebut untuk berpikir dan bertindak,bergerak untuk bisa melewatinya, entah dengan cara apa. Dulu aku adalah orang yang sangat takut dengan tekanan. Tidak pernah suka, dan ingin lari sejauh-jauhnya. Paranoidku berkurang, aku mulai berpikir, bahwa aku perlu menghadapi semuanya, walau kadang dada sesak dan hampir meneteskan buliran-buliran kecil dari mataku. Menjadi seseorang yang bisa berhadapan dengan kenyataan adalah aku yang kuinginkan. Hidup dan ralita yang jelas tak sama dengan harapan. Apa jadinya jika semua harapan mu bisa terkabul tanpa terkecuali??
Tidak bisa membayangkannya…
Dengan terantuk batu kau belajar tentang hidup
Dan aku ingin belajar tentang hidup