aku dan Dinar…sesederhana ini “menikmati kota Bandar Lampung, dengan cara yang tidak biasa kami lakukan.” Karena Bandar Lampung bukan kota wisata, jadi sedikit sulit untuk menemukan tempat yang memang benar-benar untuk wisata. Jadi mimpi sederhana kami adalah..menyusuri jalanan…(udah kayak apa aja ini..) Ide ini spontan di bahas hari sebelumnya, “yuk keliling bandar lampung besok” ajak Dinar . Dan hari itu, 30 Maret 2011 udah bukan mimpi lagi. Dari kampus ke arah jalan raya, kita jalan kaki..sambil servis hp Dinar. Lantas, di perjalanan tiba-tiba kami ingat ada museum lampung, letaknya dekat sekali dengan kampus. Tapi selama hampir tiga tahun di sini, aku belum pernah kesana. Terakhir kesana SMP kalau nggak salah. (kasian banget museumnya dicuekin.hiks) Kita nggak masuk si sebenernya, cuma foto-foto di luarnya. Pokoknya hari itu kita kayak bukan di kota sendiri, serasa lagi jadi traveller gitu deh.
Setelah museum Lampung, kita ke gedung Juang 45. Kami berdua bingung ini bangunan apa ya? Kok namanya bagus… Setelah di baca plang tulisannya, kok kantor hukum..(??) Sekali lagi cuma foto-foto.Kemudian di lanjutkan ke tempat-tempat disekitarnya, jadi tinggal jalan kaki aja.
Dan tujuan utama nya adalah jeng jeng jeng..apa coba?? “ BUNDERAN GAJAH” #random banget kan?? Jadi kita foto-foto dengan pedenya, kadang ada yang nengok, kadang ada yang senyum-senyum liat kami. Prinsipnya yang penting bukan orang yang kami kenal. Cuma beberapa menit di bunderan Gajah…siang itu mendung dan sedikit gerimis..tapi gerimis kan romantis…hehehe. Lanjutin perjalanan, naik angkot ungu. Ke sekitar Masjid Al-Furqon. Foto-foto di dinding jalan yang bermotif tapis…Dan karena kaki udah cenat-cenut..kami istirahat di masjid…di salah satu sudut… “kami senyum-senyum lagi” Tidak menyangka bisa juga keliling kota dan naik becak sekali( seperti naik becak itu sebuah hal terkeren aja ^-^).
Hmm di sudut masjid,… kami teringat mimpi lain…Mimpi tentang perjalanan yang lebih jauh dari yang pernah kami lakukan. Mimpi untuk berdiri disuatu tempat tertinggi yang mungkin kami bisa capai. Mimpi bermalam di suatu desa…dengan tenda yang terletak di sebuah danau… Ranu Pane namanya… Ini mimpi kami…hal yang selalu membuat kami tersenyum walau belum jadi kenyataan. Perjalanan ke Jawa Timur itu, mungkin akan jadi perjalanan terakhir sebelum kami menjalani hidup masing-masing. Dinar dan aku... ya, mungkin hanya berdua saja… Tapi akan lebih bahagia kalau teman-teman Topsy Turvy bisa ikut. “Semeru tak terdaki oleh kami yang notabene bukan anak pecinta alam, cukup gunung terdekatnya saja…
Rencana Perjalanan panjang ini, akan kami mulai pada bulan Desember 2012. Menunggu ritual kasodo, dan juga menunggu kami wisuda.
Kata terakhir diatas adalah kunci dari perjalanan ini. Perjalanan yang merupakan Sebuah perayaan, dan juga mungkin perjalanan pelepasan.
“mimpi itu gratis, yang tidak gratis adalah mewujudkannya”
Dan aku kembali teringat tentang skripsi…
“aku ingin berada dipuncak itu, bersamamu”
(Kenapa aku menuliskannya diblog, seolah-olah ingin semua orang tau??, bukan, bukan karena itu… Aku hanya ingin selalu mengingatkan diriku sendiri, kalau aku harus bisa mewujudkannya).
No comments:
Post a Comment